Kecantikan - Hampir setiap wanita di Indonesia
memiliki jadwal rutin creambath ke salon. Selain bertujuan untuk merawat
kesehatan rambut, creambath juga menjadi cara untuk relaksasi.
Meski layanan creambath terdapat di semua salon, tetapi tak banyak
pelanggan yang mengetahui bahwa creambath sebenarnya merupakan perawatan
rambut asli Indonesia yang diciptakan oleh pakar tata rambut Rudy
Hadisuwarno.
Rudy menceritakan, pada tahun 1970-an para wanita di Indonesia kebanyakan merawat rambut mereka dengan memakai minyak.
“Biasanya memakai minyak urang-aring atau minyak kelapa. Ramuan
minyak ini dioleskan ke rambut sambil dipijat-pijat. Mirip dengan
creambath zaman sekarang,” katanya di acara peluncuran perawatan
Creambath Totok Aromatherapy yang diadakan oleh Matrix di Jakarta.
Namun, penggunaan minyak tersebut membuat rambut menjadi lengket dan lepek. “Kalau mau di-blow tidak bisa,” urainya.
Sebaliknya, wanita yang tidak rajin menggunakan minyak, rambutnya cenderung kering dan rusak.
Kemudian Rudy merasa perlu membuat perawatan rambut yang bisa
mengembalikan kesehatan rambut. “Saya lalu mencoba-coba membuat krim
yang bisa menyehatkan rambut, tapi kalau dibilas air bisa larut dan
tidak meninggalkan residu di kulit kepala. Terciptalah apa yang disebut
creambath,” katanya.
Mengenai nama creambath sendiri, Rudy mengaku tidak memiliki makna
khusus. “Pokoknya waktu itu asal saja memberi nama,” kata pria yang
memiliki ratusan sekolah tata rambut dan salon ini.
Rudy mengaku tak menyangka jika creambath ternyata kemudian sangat populer, bahkan menjadi layanan favorit para wanita.
“Memang di luar negeri tidak ada yang namanya creambath. Boleh dibilang ini produk asli Indonesia,” ujarnya.
Dengan semakin populernya creambath, Rudy mengatakan bahwa memang
sudah saatnya manfaat creambath ditambah, bukan hanya menyehatkan
rambut, melainkan juga membuat rileks, bahkan menyehatkan tubuh.
sumber: kompas.com
0 comments:
Post a Comment